1. Great Pacific Garbage Patch
Great Pacific Garbage Patch, atau yang
biasa disebut sebagai Vortex Sampah Pasifik, merupakan kumpulan sampah
laut di tengah Samudera Pasifik Utara. Kubangan sampah laut ini dipenuhi
oleh konsentrasi bahan beracun yang sangat tinggi dari plastik, kimia
lumpur, dan sampah lainnya yang telah terperangkap oleh arus Pasifik
Utara. Sebagian besar isinya terendap di bawah permukaan laut. Ini bukan
tempat manusia normal rata-rata ingin mengunjungi.
2. Pulau Izu
Kepulauan Izu adalah sekelompok
pulau-pulau vulkanik yang terbentang di selatan dan timur dari
Semenanjung Izu Honshu, Jepang. Kepulauan Izu terus-menerus dipenuhi
dengan bau belerang. Penduduk diungsikan dari pulau-pulau pada tahun
1953 dan 2000 akibat aktivitas gunung berapi dan ancaman berbahaya dari
gas belerang tingkat tinggi. Orang-orang akhirnya kembali pada tahun
2005, namun kini diperlukan untuk membawa masker gas setiap saat untuk
mencegah tingkat gas naik secara tak terduga. Gara – gara itulah
penduduk di pulau ini jadi seperti setan semuanya.
3. The Door to Hell
Selagi melakukan pengeboran di Derweze
Turkmenistan pada tahun 1971, ahli geologi tidak sengaja menemukan
sebuah gua bawah tanah yang penuh dengan gas alam. Untuk menghindari
pembuangan gas beracun, para ilmuwan memutuskan untuk membakar lubang
tersebut. Geolog berharap api akan padam dalam beberapa hari tetapi api
tetap tidak berhenti sejak saat itu. Penduduk setempat telah menamai
tempat ini gua Pintu ke Neraka. Seper
4. Alnwick Poison Garden
Alnwick Garden adalah kebun tanaman yang
sepenuhnya diisi oleh tumbuhan beracun yang dapat membunuh. Banyak
tanaman itu yang tumbuh karena experiment aneh – aneh dan mengerikan di
belakang kebun, beberapa tumbuhan tumbuh di pedesaan Inggris yang
terpencil, serta banyak lagi varietas yang tidak biasa terlihat di luar.
The Alnwick Garden memiliki lisensi Home Office untuk menanam tanaman
yang sangat khusus dan ilegal yaitu, ganja dan kokain yang terdapat di
balik jeruji besi di kandang raksasa – untuk alasan yang jelas tentunya (
agar pecandu narkoba tidak sembarangan memetiknya )
5. Asbestos Mine
Asbes adalah serangkaian enam silikat
mineral alami yang sangat terkanal kompatibel dengan api dan ketahanan
terhadap kemampuan penyerapan suara. Di sisi negatifnya, mineral ini
menyebabkan kanker dan berbagai penyakit lainnya. Hal ini sangat
berbahaya sampai Uni Eropa telah melarang semua pertambangan dan
penggunaan asbes di Eropa. Di Kanada di Thetford Mines, Anda dapat
mengunjungi lubang asbes yang sangat besar di tambang terbuka yang masih
beroperasi secara penuh. Tiket gratis (udah berbahaya masa masih mesti
bayar sih ?). Jika Anda memutuskan untuk mengunjungi, jangan lupa
lengkapi tubuh anda dengan setelan bio-hazard lengkap.
6. Pulau Ramree
Pulau Ramree di Burma adalah sebuah rawa
-rawa besar yang merupakan rumah bagi sekitar 1000 buaya air asin, yang
paling mematikan di dunia. Juga rumah bagi nyamuk malaria, dan
kalajengking berbisa. Selama Perang Dunia Kedua, pulau ini adalah lokasi
pertempuran selama enam minggu dalam kampanye Burma. Berikut ini adalah
gambaran tentang salah satu malam yang mengerikan: “Malam itu [ 19
Februari 1945] adalah malam paling mengerikan yang pernah dialami oleh
anggota kru perang. Tembakan senapan yang bertebaran di rawa-rawa yang
gelap gulita terganti oleh jeritan orang yang terluka hancur di rahang
reptil raksasa, dan suara buaya yang sedang berenang mencari mangsa
membuat gambaran neraka yang sangat jelas di hidup kami. Dari sekitar
1.000 tentara Jepang yang memasuki rawa-rawa Ramree, hanya sekitar 20
yang ditemukan hidup. “
7. Jalan Yungas
Jalan Yungas Utara adalah jalan sepanjang
69 km yang menghubungkan antara La Paz dan Coroico. Jalan ini legendaris
karena telah diperkirakan membunuh sekitar 200-300 wisatawan tiap
tahun. Ini adalah salah satu dari beberapa rute yang menghubungkan
daerah hutan hujan tropis Amazon, ke ibukota provinsi. Yang membuat
jalan ini ekstrim adalah posisi jalan yang terletak 600 meter dari
daratan, lebar jalur yang sangat sempit untuk dilalui – sebagian besar
jalan tak lebih lebar dari 3,2 meter dan kurangnya rel pelindung. Lebih
jauh lagi, hujan, kabut dan debu bisa membuat visibilitas berkurang. Di
banyak bagian, permukaan jalan berlumpur, dan terjadi longsor.
8. Gunung berapi lumpur di Azerbaijan
Gunung berapi lumpur di Ajerbaizan ini
tidak sama seperti gunung berapi biasa. Setiap dua puluh tahun atau
lebih, gunung lumpur meledak dengan kekuatan besar, menembak api ratusan
meter ke angkasa , dan menumpahkan beberapa ton lumpur di daerah
sekitarnya. Dalam satu ledakan, api dengan mudah bisa dilihat dari 15
kilometer jauhnya, dan masih menyala.
9. The Zone of Aleniation
Zona Keterasingan adalah daerah terpencil
yang terletak sekitar 19 km dari lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl
dan memiliki administrasi khusus di bawah Departemen yang menangani
situasi darurat di Ukraina. Ribuan warga menolak untuk dievakuasi dari
zona ketersaingan ini dan secara ilegal kembali ke sana. Sekitar
setengah dari transmigran ilegal ini tinggal di kota Chernobyl yang
lainnya tersebar di desa-desa di seluruh zona. Karena penjarahan, di
tempat ini banyak polisi yang agresif – jadi berhati-hatilah, jika Anda
datang ke sini, Anda mungkin akan mati ditembak atau terkena radiasi
nuklir.
10. Pulau Ular
Di lepas pantai Brasil, sebelah selatan
São Paulo, ada sebuah pulau yang bernama Ilha de Queimada Grande (Pulau
Ular). Pulau ini tidak tersentuh oleh manusia, dan untuk alasan yang
sangat baik. Para peneliti memperkirakan bahwa di pulau itu hidup antara
1 – 5 ular per meter persegi. Angka itu mungkin tidak akan begitu
mengerikan jika ular itu, katakanlah, 2 inci panjangnya dan tidak
berbisa. Masalahnya, Ular di Queimada Grande adalah spesies pit viper,
lancehead emas. Ular lancehead bertanggung jawab atas 90% kematian di
Brasil yang berasal dari gigitan ular. Parahnya lagi, Lancehead emas
yang menempati Pulau Ular tumbuh hingga lebih dari setengah meter
panjangnya, dan mereka memiliki racun yang kuat yang dapat melelehkan
daging di sekitar gigitan mereka. Tempat ini begitu berbahaya sampai
diperlukan izin dari pemerintahan setempat untuk mengunjungi pulau ini
11. Pulau Poveglia
Pulau
ini ada di daerah perairan Venice, Italia. Awalnya gara-gara orang
Romawi dengan ‘baik hati’ mencarikan tempat untuk mengkarantina
orang-orang yang terkena virus mematikan di zaman itu. Pulau Poveglia
terpilih mendapat ‘kehormatan’, untuk dijadikan tempat karantina.
Ratusan bahkan ribuan orang sakit akhirnya mati di sana. Beberapa abad
kemudian, virus Bubonic menyerang Eropa, dan pulau ini kembali menjadi
tempat pembuangan (karantina) orang-orang yang sudah tertular virus.
Sewaktu virusnya semakin parah, akhirnya semua warga yang keliatan sakit
langsung dikirim ke Pulau Poveglia.
Tadinya orang-orang yang
sakit dibiarkan begitu saja, tapi pemerintah setempat membuat kebijakan
baru untuk melempar semua orang yang sakit ke lubang besar yang di
dalamnya sudah banyak terdapat mayat dan membakarnya. Total jumlah
kematian di pulau ini sekitar 160.000 nyawa. Tahun 1922 di pulau ini
dibangun RSJ (Rumah Sakit Jiwa). Pasien RSJ akhirnya banyak yang
meninggal karena bunuh diri setelah ketakutan melihat hantu-hantu yang
berkeliaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar