PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah Suatu Badan Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT TELKOM menyediakan
sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas
sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia. Sejarah PT. TELKOM di Indonesia
pertama kali berawal dari sebuah badan usaha swasta penyediaan layanan pos dan
telegrap yang didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905
pemerintah kolonial Belanda mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak tiga
puluh delapan perusahaan. Kemudian Pada tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda
membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en
Telephone Dienst/ PTT).
Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah
memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974
Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum
Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan jasa Telekomunikasi Nasional
dan Internasional.
Pada
tahun 1980 Indonesia mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi
Internasional yang bernama PT.
Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari PERUMTEL. Pada
tahun 1989 pemerintah Indonesia mengeluarkan UU No.3/ 1989 mengenai
Telekomunikasi, yang isinya tentang peran swasta dalam penyelenggaraan
Telekomunikasi. Pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi perusahaan
perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No.25/ 1991 sampai
sekarang.
Perubahan di lingkungan PT. TELKOM Indonesia, Tbk terus
berlanjut mulai dari perusahan jawatan sampai perusahaan public.
Perubahan-perubahan besar terjadi pada tahun 1995 meliputi (1) Restrukturisasi
Internal; (2) Kerjasama Internal; (3) Intial Publik Offering (IPO).
Jenis usaha PT. TELKOM Indonesia, Tbk adalah penyelenggara jasa Telekomunikasi
dalam negeri dan bidang usaha terkait seperti jasa sistem Telepon Bergerak
(STBS) sirkuit pelanggan, teleks, penyewaan transpoder satelit, VSAT (Verry
Small Apenture Terminal) dan jasa nilai tambah tertentu.
Pada tanggal 1 Juli 1995 organisasi PT. TELKOM Indonesia,
Tbk berhasil menrekstruktur jenis jasa Telekomunikasi menjadi tujuh divisi
regional dan satu divisi network yang keduanya mengelola bidang usaha utama.
Divisi regional sebagai pengganti struktur WITEL yang memiliki daerah
teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan
mendapat bagian dari jasa SLJJ dan SLI. Divisi network menyelenggarakan
jasa Telekomunikasi jarak jauh.
Unit-unit
bisnis PT. TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak
Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT. TELKOM yaitu:
1.
Divisi Long Distance
2.
Carrier dan Interconnection Service
3.
Divisi Multimedia
4.
Divisi Fixed Wireless Network
5.
Enterprise Service
6.
Divisi Regional I – Sumatera
7.
Divisi Regional II – Jakarta
8.
Divisi Regional III – Jawa Barat
9.
Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta
10.
Divisi Regional V- Jawa Timur
11.
Divisi Regional VI - Kalimantan
12.
Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia
13.
Maintenance Service Centre
14.
Training Centre
15.
Carrier Development Support Centre
16.
Management Consulting Centre
17.
Construction Centre
18.
I/ S Centre
19.
R and D Centre
20.
Community Development Centre (CDC)
Adapun
yayasan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu :
1.
Dana Pensiun (Dapentel)
2.
Yayasan Pendidikan PT. TELKOM Indonesia, Tbk.
3.
Yayasan Kesehatan
4.
Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT)
Adapun
anak perusahaan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu:
Kepemilikan
> 50%
1. PT. Telekomunikasi Seluler
(Telkomsel) : Telekomunikasi (Seluler GSM) (baru)
2. PT. Dayamitra Telekomunikasi
(Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)
3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia)
: Layanan Informasi (baru)
4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi
Telepon Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten)
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara
(Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatera)
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) :
Multimedia, pay special TV
7. PT. Napsindo Primatel International
(Napsindo) : Network Access Point
8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV
Cable (baru)
9. PT. Graha Sarana Duta (GSD) :
Properti, Konstruksi dan Jasa (baru)
Kepemilikan
20% - 50%
1. PT. Patra Komunikasi Indonesia
(Patrakom) : Layanan VSAT
2. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT
dan layanan Telekomunikasi lainnya
3. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN)
: Transponder Satelit dan Komunikasi
Kepemilikan < 20%
1. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI)
: Layanan NMT – Seluler dan CDMA
2. PT. Batam Bintan Telekomunikasi
(Babintel) Telepon Tetap di Batam dan Pulau Bintan
3. PT. Pembangunan Telekomunikasi
Indonesia (Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan Telekomunikasi
Divisi
Multimedia dan Divisi Pembangunan ditetapkan 31 Dsember 1996 berdasarkan keputusan
direksi PT. TELKOM Indonesia, Tbk. Seiring dengan diberlakukannya pasar bebas
maka PT. TELKOM Indonesia, Tbk membentuk kerja sama dengan para investor dan
operator kelas dunia yang disebut dengan Pola Kerja Sama Operasi (KSO).
Tujuan
dibentuknya KSO adalah :
1. Mempercepat pembangunan
Telekomunikasi untuk kurun waktu IV, karena pendanaan disediakan oleh mitra
KSO.
2. Memperoleh ahli teknologi kelas
dunia yang bergabung dalam mitra KSO.
3. Meningkatkan kemampuan berkompetensi
dalam era pasar bebas.
Struktur Organisasi PT. Telkom